Nyari rumah? Jangan lupa Masjid dan Lihat Tetangga-nya

Hampir 50% lebih kita di Rumah, beberapa orang juga berada di Kantor. Atau yang bekerja secara freelance, sebagian besar waktunya ada di Rumah. Sadar atau tidak, rumah adalah tempat kita tidak hanya meneduh di waktu panas dan hujan tapi sebagai masa depan entah itu di dunia ataupun di akhirat.

Rumah kita jadikan sebagai tempat kita (suami) dalam mengajarkan Istri dan anak-anak kita tentang apa itu hidup, untuk dan kemana arah hidup. Tempat dimana kita (suami) saling memberikan nasehat, arahan untuk ke cita-cita akhir nanti, ke rumah di surga, bersama.

Sebagian kita hanya melihat rumah dari bangunannya, materialnya, banjir atau tidak, luas dan macam-macam yang tak sadar bahwa Masjid dan Tetangga yang baik (Sholeh) merupakan hal utama dalam memilih rumah. Iya, Masjid dan Tetangga yang baik (Sholeh). Yakin?

Dengan adanya Masjid yang dekat, membuat kita semakin dekat juga dengan kegiatan apa yang dekat Masjid. Kegiatan apa yang ada di masjid ya? Pasti..IBADAH. Ibadah kepada-Nya akan membuat hati kita menjadi tenang. Beberapa orang mencari rumah untuk ketenangan. Dekat dengan Masjid adalah salah satu mencapai ketenangan tersebut.

Di Masjid sholat Jama’ah bagi kita (suami) menjadi kewajiban. Selain Sholat kegiatan kajian dan hal lainnya akan membuat kita semakin tenang. Lelah bekerja, sampai Rumah disambut Adzan Isya atau Shubuh yang merdu. Luar biasa…

Di Masjid juga, bapak-bapak tetangga berkumpul, saling sapa, saling berdiskusi dan hal lainnya. Sambil beribadah, kita bisa bertemu, memberikan salam dan senyum. Bukankah itu menarik?

Atas dasar itu juga, mengapa saya bilang Tetangga yang baik (sholeh) jadi patokan dalam memilih rumah kita. Bagaimana mendapatkan Tetangga yang sholeh? Setiap orang pasti punya hitam dalam hidupnya..sebagian kita pun mengatakan, “percuma mencari orang/kawan/tetangga yang baik dan sempurna, tidak akan pernah ada”.

Saya dan Istri pun merasakannya, Saya bilang ke Istri, “jangan nunggu Tetangga kita baik/sholeh. Kita dulu yang baik/sholeh, insyallah tetangga ikut baik/sholeh juga. Jangan lupa untuk berdoa, semoga kita didekatkan dengan orang-orang atau tetangga yang sholeh sama Allah.”

Karena bagi Saya, tetangga ini pun seperti kawan kerja. Ia selalu ada di setiap keseharian kita. Pagi, sore, malam selalu bertemu dengan mereka. Saya pernah mendengar salah satu Ustadz, “Perumahan syar’i itu mustahil ada, silahkan anda tinggal di hutan saja sendirian jika tidak ingin bersosial dengan masyarakat umum yang tidak sesuai dengan sunnah”.

Saya merasakan sendiri, sesama kita yang mengerti sunnah, suka ikut kajian pun tidak lepas dari hal yang tidak sesuai dengan hati masing-masing. Untuk itulah, yakin, tidak ada tempat yang sempurna untuk rumah kita tinggali. TAPI, berusaha untuk meminta, berdoa dan berusaha mencari Rumah yang dengan tetangga Sholeh adalah hal yang perlu dipikirkan terlebih dahulu bagi kita dalam mencari Rumah.

Dengan tetangga Sholeh, anak-anak kita bermain dengan anak-nya yang insyallah ikut sholeh. Dengan-nya kita diingatkan untuk semangat mengikuti kajian. Dengan-nya kita berlomba-lomba dalam ketaatan. Bukannya itu hal yang luar biasa?

Sekarang coba bayangkan anda bekerja dengan teman kerja yang tidak giat, selalu telat, kerjaan tidak kelar-kelar, berkata kasar dan kerjasama tim yang buruk. Apakah anda akan betah di tempat kerja anda? Saya yakin, jika tidak karena alasan uang dan sulitnya mendapat pekerjaan anda pasti akan pergi.

Sama seperti Tetangga, jika tetangga kasar, tetangga kurang adab, tetangga kurang apa lantas kita akan betah di rumah? Anda sudah coba bergaul namun tidak menemukan jalan keluar. Apakah anda lantas diam saja tidak hijrah? Sedangkan bumi Allah pun luas.. Makanya, sebelum memilih rumah, lihat sekitar rumah kita, tetangga yang paling utama.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat saya dan pembaca.

Penulis: Martin Adiputra

Software Engineer

Silahkan Komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.