Dear Owner dan HRD, begini cara umum ketika ada karyawan baru

Belum lama ini saya mengalami satu kejadian yang sangat aneh sekali. Baru pertama kalinya saya menerima cara dan sikap aneh dari seorang Owner dan HRD di salah satu perusahaan. Selain itu karyawannya pun dari junior ataupun senior tidak menunjukkan sikap yang semestinya. Kejadian ketika saya baru pertama kali masuk untuk “Yap, saya bersedia untuk bekerja di kantor bapak“. Namun sikap saya untuk bekerja tidak sesuai yang saya harapkan.

Mungkin saya bisa ceritakan dahulu ketika saya dulu bekerja di salah satu perusahaan (saya sebut perusahaan A) menengah keatas dengan struktur organisasi dan jumlah karyawan yang banyak.

Berkenalan dengan Tim lain
Pertama kali masuk, tentu saya bertemu dengan HRD. Setelah take on contract, hitam di atas putih. Saya diajak oleh HRD untuk “Yuk mari kenalan sama tim-tim yang lain, karena kamu nanti akan bekerja sama dengan tim-tim kita yang ada”. Tujuannya sangat logis dan masuk akal. Diajaklah saya ke tempat masing-masing bagian. Berkenalan dan menyapa untuk sekedar “Oh ini ada karyawan baru bagian ini” atau jika dari saya “Oh bapak/ibu ini bagian ini yang mengurusi ini itu“.

Menjelaskan Aturan, Struktur organisasi dan bisnis yang sedang digarap
Setelah diajak berkenalan dengan tim-tim yang ada, saya diajak untuk duduk dengan salah satu HRD. Beliau menjelaskan aturan-aturan di perusahaan mereka. Beliau juga menjelaskan struktur organisasi dan bidang apa saja yang kita garap secara umum dari kacamata seorang HRD. Dari sini saya dapat informasi lagi yang sangat-sangat baik untuk saya.

Di sesi ini juga saya dikenalkan oleh atasan saya, siapa atasan saya dan bagaimana sikapnya. Lalu siapa saja karyawan di bagian saya. Pengalaman dan informasi secara umum. Ini informasi yang sangat bermanfaat buat saya sebagai karyawan baru.

HRD menyerahkan karyawan baru ke atasan nya
Sesi ini, tetap penting untuk karyawan baru. Karena karyawan baru tidak baik jika langsung berhadapan dengan karyawan lama. Maka tugas HRD disini adalah menyerahkan atau bahasa halusnya menitipkan karyawan baru ini untuk membantu pekerjaan suatu atasan yang ujung-ujung nya tetap untuk perusahaan.

So, HRD tetep mengenalkan kembali karyawan baru ke atasannya walaupun mungkin karyawan baru ini sudah kenal ketika sesi wawancara dengan user ataupun sesi sebelum diterimanya karyawan baru ini.

Atasan meeting sejenak untuk mengenalkan karyawan baru ke tim yang ada
Ini hal penting sebagai Atasan pada suatu tim. Adanya karyawan baru berarti ada tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh karyawan baru ini. Tugas-tugas itu mungkin saja akan mempengarui tim lama yang ada.

Atasan menjelaskan apa yang sedang kita kerjakan. Apa problem umum yang sedang dihadapi. Ini penting untuk karyawan baru.

Atasan juga memperkenalkan tiap tim tugas nya masing-masing. Siapa dan apa tugasnya. Agar karyawan baru mengetahui dengan siapa dia harus meminta informasi jika tidak tahu.

Atasan juga memperkenalkan ke tim bahwa karyawan baru ini akan membantu bagian ini, bagian itu. Secara umum karena meeting tidak mungkin lama.

Selain itu atasan memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh karyawan baru, seperti meminta data awal, menyiapkan tool-tool untuk mulai bekerja, laptop atau komputer yang digunakan. Jika atasan tidak sempat, bisa menugaskan kepada karyawan senior yang ada. Jangan sampai karyawan baru merasa bingung tentang apa yang harus dikerjakannya.

Sikap karyawan lama ke karyawan baru atau sebaliknya
Untuk karyawan baru, sikap utama yang harus ada adalah menyapa. Pasang muka, pasang senyum dan mulailah berdiskusi. Yap, diskusi sederhana dulu, tinggal dimana…, naik apa ke kantor…, dan obrolan yang ringan dan mengandung canda tawa.

Untuk karyawan lama, sama, pasang muka, pasang senyum dan mulai bertanya dan berdiskusi. “Eh karyawan baru ya..tinggal dimana? naik apa ke sininya mas? dulu bekerja dimana mas?“. Sebagai karyawan lama, seharusnya lebih aktif menyapa karena sudah mengenal lingkungan kerja. Karyawan baru cenderung menunggu karena takut menggangu karyawan lama yang sedang bekerja.

Se-enggaknya, kumpul ngobrol 10 menit untuk menyapa karyawan baru ini harus. Karena kita bekerja secara tim dan mungkin saja kerjaan kita dibantu oleh karyawan baru tersebut.

Sikap Owner bertemu dengan karyawan baru
Walaupun memang karyawan baru, belum teruji ataupun belum menghasilkan. Owner seharusnya menyapa hangat jika bertemu dengan karyawan baru. Saya ada pengalaman, ketika bertemu dengan Owner, saya diajak meeting bersama, lalu Owner menyapa dengan menanyakan “Siapa namanya? Tinggal dimana mas Adi? Dulu bekerja dimana mas Adi? Seneng/hobby nya apa mas Adi? kita disini biasa ada futsal atau badminton after hours working..“. Sapaan yang penuh dengan kehangatan. Membuat karyawan baru merasa seperti “ini kaya bapak gw

Sapaan Pemilik perusahaan kepada karyawan-nya adalah kunci utama jalannya perusahaan yang baik. Pernah dengar kisah pemilik perusahaan yang sampai memberikan asset/keuntungan sebagaian persen ke karyawannya? Pernah lihat kondisi pekerja di Google atau diperusahan besar lainnya?

Yu mari ikuti..
Bukannya perusahaan Anda ingin maju seperti Google? ingin maju seperti perusahaan Facebook? Anda tidak akan bisa berdiri jika tidak ada jari kaki, tidak ada lutut, tidak ada betis dan tidak ada tenaga atau tidak ada bagian-bagian kecil dari tubuh anda. So jadi hargai bagian-bagian kecil di perusahaan Anda!

Dari point-point diatas, saya yakin beberapa bisa dijalankan oleh Owner, HRD dan karyawan-karyawan lama ketika bertemu dengan karyawan baru. Saya berharap kejadian yang saya alami di perusahaan A ini bisa dijalankan di perusahaan lain.

Lalu perusahaan yang belum lama ini saya alami adalah perusahaan yang juga menengah ke-atas namun sikap terhadap karyawan baru sangat disayangkan. Jauh dari yang saya harapkan. Bagaimana karyawan baru bisa bergerak maju jika point-point diatas tidak sama sekali dijalankan oleh mereka. Pantas saja keluar masuk karyawan baru ada pada perusahaan Anda karena sikap perusahan ke karyawan baru sangat tidak menunjukan bahwa karyawan baru ini adalah asset terbaik untuk membangun perusahaan.

Penulis: Martin Adiputra

Software Engineer

Silahkan Komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.